Saturday, October 6, 2012

CN-235, C-212, C-295



    Bismillah.
     Kembali lagi! Sekarang,  saya akan merangkum tentang tiga buah  pesawat yang menjadi kebanggaan anak bangsa, CN-235 yang menjadi kerjasama antara EADS CASA dari Prancis, dan industri pesawat terbang lokal, PT. DI (Dirgantara Indonesia), C-212 Aviocar buatan EADS CASA yang dirakit di Indonesia, dan C-295 buatan Airbus Military yang menjadi penerus dari CN-235. Tak usah banyak bicara, silakan disimak!

EADS CASA/IPTN CN-235

Sebuah CN-235 milik TNI-AU.
     EADS CASA/IPTN CN-235 adalah sebuah pesawat angkut jarak menengah dengan dua mesin yang merupakan proyek gabungan antara CASA dari Spanyol dan IPTN dari Indonesia, yang sekarang bernama PT. DI (Dirgantatra Indonesia), sebagai pesawat dalam negeri dan transport militer. Peran utama dari pesawat ini meliputi patroli maritim, pengawasan udara, dan angkutan udara. Operator terbesar dari pesawat ini adalah Turki dengan 61 pesawat yang ada dalam dinas. Pesawat ini juga dikembangkan menjadi HC-144 Ocean Sentry dengan peran khusus untuk pencarian udara dan patroli maritim.

Pengembangan

Sebuah CN-235 milik Angkatan Udara Spanyol.
     
     Proyek CN-235 merupakan proyek gabungan antara  Construcciones Aeronáuticas SA (CASA) dan IPTN/PT. DI (Dirgantara Indonesia) yang membentuk perusahaan "Airtec" sebagai pengatur proyek ini. Kerjasama ini hanya berlangsung pada pengembangan tipe 10 dan 100/110, dengan versi setelahnya dikembangkan secara bebas. Lebih dari 230  unit pesawat dibuat dan lebih dari 500,000 jam terbang telah dicapai.
     Proyek dimulai pada bulan Januari 1980 dengan penerbangan pertama pada tanggal 11 November 1983. Penandatanganan kesepakatan Spanyol-Indonesia terjadi pada tanggal 20 Juni 1986, dan penerbangan pertama pesawat produksi terjadi pada tanggal 19 Agustus 1986, dengan pengesahan oleh FAA pada tanggal 3 Desember 1986. Pesawat ini memasuki dinas pada tanggal 1 Maret 1988.

Varian

CN-235-10
 Varian produksi awal, 15 buah diproduksi oleh masing-masing perusahaan, dilengkapi mesin GE CT7-7A.
CN-235-100/110
Sebenarnya merupakan seri 10, namun dengan mesin GE CT7-9C dan gabungan penahan mesin baru; mengganti seri 10 pada tahun 1988 dari pesawat produksi ke-31. Seri 100 dibuat oleh Spanyol, sementara seri 110 dibuat oleh Indonesia, dengan sistem kelistrikan, peringatan, dan lingkungan yang telah diperbaharui.
CN-235-200/220
Seri diperbaharui. Struktur bantuan untuk membantu operasional dengan berat lebih tinggi, perbaikan-aerodinamis pada tepi sayap dan kemudi belakang, pengurangan kebutuhan panjang landasan, dan peningkatan jarak dan muatan maksimal yang signifikan. Seri 200 dibuat oleh Spanyol, dengan seri 220 dibuat oleh Indonesia.
CN-235-300
Modifikasi oleh CASA pada seri 200/220, dengan avionik buatan Honeywell International Corp. Fitur lain seperti peningkatan tekanan kabin dan instalasi roda hidung kembar termasuk.
CN-235-330 Phoenix
Seri modifikasi dari seri 200/220, yang ditawarkan oleh IPTN dengan avionik Honeywell versi baru, sistem ARL-2002 EW dan 16.800 kg/37.037 lb MTOW (Maximum Take Off Weight/Berat Lepas Landas Maksimum), kepada Angkatan Udara Kerajaan Australia untuk memenuhi proyek "Project Air 5190"kebutuhan angkut-udara taktis, namun terpaksa dihentikan karena krisis ekonomi pada tahun 1998.
CN-235 MPA
Versi patrol maritim dengan  6 cantelan untuk membawa AM-39 Exocet misil anti kapal atau  Mk.46 torpedo.
HC-144 Ocean Sentry
Penyebutan United States Coast Guard/Penjaga Garis Pantai Amerika Serikat terhadap rencana pembelian 22 pesawat untuk mengganti HU-25 Guardian. 12 unit sudah dikirim sejak 2010.

Spesifikasi

Karakteristik umum
  • Kru : dua, pilot dan ko-pilot
  • Kapasitas: 44 penumpang
  • Kapasitas muatan: 5,950 kg (13,120 lb)
  • Panjang: 21.40 m (70 ft 2½ in)
  • Lebar sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
  • Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)
  • Area sayap: 59.10 m² (636.1 sq st)
  • Airfoil: NACA 653-218
  • Perbandingan aspek: 11.27:1
  • Berat kosong: 9,800 kg (21,605 lb)
  • Banyak muatan: 48.54 m3 (1715.17 ft3)
  • Berat lepas landas maksimal: 16,500 kg (36,380 lb)
  • Mesin: 2 × General Electric CT7-9C3 turboprops, 1,750 shp () per buah
Performa
  • Kecepatan jelajah: 454 km/h (245 knots,)
  • Jarak tempuh: 5,055 km (2730 nm)
  • Ketinggian terbang: 7,620 m (25,000 ft)
  • Laju daki: 7.8 m/s (1,780 ft/min)
     Yak, bagaimana? Hebat sekali bukan? Berita menyenangkan lain yang dapat kita dengar mengenai pesawat ini adalah Indonesia menukarkan pesawat CN-235 produksi lokalnya dengan pesawat T-50 Golden Eagle buatan Korea Selatan dengan maksud mempromosikan produk lokal ke manca-negara dan membangun kerjasama antara dua negara, dan dilakukan sebagai kompensasi jika Indonesia membeli pesawat T-50, maka Korea Selatan pun dapat membeli pesawat CN-235 [1]. Kita sudah seharusnya patut bangga akan ini semua, bukan? :) Sekarang saya akan merangkum sedikit tentang pesawat yang diproduksi oleh PT. DI selain CN-235, yaitu C-212 Aviocar. Sila disimak!

EADS/CASA C-212 Aviocar

Sebuah C-212 Aviocar milik Merpati Airlines.
     EADS/CASA C-212 Aviocar adalah sebuah pesawat angkut jarak menengah, bermesin turboprop, dengan kemampuan STOL, yang didisain dan dibangun di Spanyol untuk keperluan sipil dan militer. Pesawat ini juga diproduksi dibawah lisensi SPanyol di Indonesia oleh IPTN (PT. DI). Penamaan pesawat C-212 pada awal pemasaran adalah "Aviocar", namun, EADS CASA tidak lagi memakai nama itu, dan merubahnya menjadi C-212. 
     Total 478 pesawat telah diproduksi dalam berbagai seri, dan dikirim hingga 2008 oleh CASA. CASA memperkirakan bahwa 85 pesawat tambahan akan dipesan dan dikirim pada periode 2007-2016. CASA hanya membuat C-212-400, sedangkan tipe C-212-200 dibuat di Indonesia oleh PT. DI, dan PT. DI pun sudah mencanangkan pembuatan seri-400.

Desain dan pengembangan

Sebuah C-212 Angkatan Udara Spanyol saat lepas landas.

     Pada akhir tahun 1960-an, Angkatan Udara Spanyol masih mengoperasikan pesawat bermesin tiga Junkers JU-52 dan bermesin dua Douglas C-47 dengan kabin tidak bertekanan dan bermesin piston tanpa turbo. CASA pun mengembangkan C-212 sebagai alternatif yang jauh lebih modern dengan mesin turboprop yang lebih ringan dan handal, dengan pesawat purwa-rupa pertama terbang pada 26 Maret 1971. Pada 1974, Angkatan Udara Spanyol memutuskan untuk membeli Aviocar untuk pembaharuan terhadap armadanya. Maskapai-maskapai penerbangan menyadari keberhasilan pesawat ini dalam armada militer, sehingga CASA mengembangkan C-212 varian komersial, dengan pesawat pertama dikirim pada Juli 1975. Total 30 C-212 berada dalam dinas dengan maskapai-maskapai penerbangan diseluruh dunia hingga Agustus 2006.
     C-212 memiliki sayap-tinggi, badan berbentuk kotak, dan ekor tradisional yang sering ditemukan pada pesawat-pesawat lain. Roda pendaratan  dengan konfigurasi "Roda Tiga" Aviocar tidak dapat dilipat. Pesawat ini memiliki kapasitas tempat duduk mulai dari 21-28 tempat duduk, tergantung dari konfigurasi penumpang. Mengingat kabin C-212 yang tidak bertekanan, maka penerbangan C-212 terbatas untuk penggunaan penerbangan rendah oleh maskapai penerbangan (10,000 kaki/3,000m MSL/Diatas Permukaan Laut) yang menjadikannya cocok untuk penerbangan jarak rendah dan jasa penerbangan regional.
    Saat ini, C-212 dipakai untuk berbagai kebutuhan, termasuk para-military dikarenakan biaya yang murah, kabin yang besar, dan pintu-muat belakang. Beberapa model sudah dikonversi untuk kebutuhan SAR oleh beberapa negara seperti Swedia (Penjaga Garis Pantai Swedia) dan Argentina (Penjaga Garis Pantai Argentina), dan dengan ski untuk operasi di es oleh Australia. 

Varian

Sebuah C-212 dengan pintu belakang terbuka.

Seri 100

C-212A
Versi produksi militer orisinil. Sering disebut sebagai C-212-5C-212-5 seri 100M, dan T-12B dan D-3A oleh Angkatan Udara Spanyol (sebagai pesawat evakuasi medis), 129 dibuat.
C-212AV
Versi transport VIP, T-12C.
C-212B
6 versi pra-produksi dari C-212A yang dikonversi untuk kebutuhan pengintaian, TR-12A.
C-212C
Versi sipil orisinil.
C-212D
2 pesawat pra-produksi C-212A yang dikonversi untuk kebutuhan latihan navigasi, TE-12B.
NC-212-100
Dibuat dibawah lisensi Spanyol sejak 1976, IPTN memproduksi 28 pesawat NC-212-100 sebelum berganti menjadi NC-212-200.

Seri 200
C-212 serie 200M
Versi diperpanjang dengan mesin yang diperbaharui (Honeywell TPE331-10R-511C/-512C, dengan performa 900 shp (671 kW) satunya), diperkenalkan pada 1979. Pesawat CASA C-212-200 juga biasa dipakai untuk keperluan terjun-payung karena kapasitasnya yang besar, kecepatan mendaki yang besar, dan pintu keluar masuk di belakang pesawat..
Versi militer sering disebut T-12D di Spanyol dan Tp 89 untuk Angkatan Udara Swedia. Pesawat dengan spesialisasi pada bidang ASW (Anti-Submarine Warfare/Pasukan Anti Kapal-selam) dan patroli maritim juga dibangun berdasarkan versi ini.
NC-212-200
C-212-200 dibangun dibawah lisensi Spanyol oleh IPTN.
NC-212-200 MPA 
C-212-200 dibangun dibawah lisensi Spanyol IPTN, dengan peran sebagai Pesawat Patroli Maritim.

Seri 300
     Versi produksi standart sejak 1987 dan seterusnya. Mesinnya merupakan Honeywell TPE331-10R-513C, dengan daya 900 shp (670 kW) terus-menerus (maksimal 925 shp). Baling-baling diganti dari baling-baling bilah 4 berbahan campuran buatan Hartzell menjadi baling-baling bilah 4 dari besi buatan Dowty-Rotol. Dilengkapi dengan perangkat-ujung sayap dan penyeimbang-vertikal yang lebih luas untuk performa lebih handal, dan dengan tambahan ruangan bagasi di hidung pesawat yang memberikan hidung pesawat kesan lebih efisien daripada seri 200. Macam-macam sistem sudah diperbaharui secara bertahap,termasuk tambahan sistem pilot-otomatis yang terintegrasi.
C-212-M seri 300 (Seri 300M)
Versi militer.
C-212 seri 300 airliner
Pesawat jarak rendah dengan 26 tempat duduk
C-212 seri 300 utility
Versi multi-fungsi sipil dengan 23 tempat duduk.
C-212 seri 300P
Versi multi-fungsi sipil dengan mesin Pratt & Whitney Canada PT6A-65.

Seri 400
    Versi diperbaharui dengan 925 shp (690 kW) mesin TPE331-12JR-701C, kapasitas beban lebih tinggi dan pembaharuan sistem avionik yang dipindahkan dari bawah lantai menjadi ke hidung pesawat.terbang perdana pada 4 April 1997, menggantikan Seri 300 dalam produksi sejak 1998.

Spesifikasi

Karateristik umum
  • Kru: 2 (pilot dan ko-pilot)
  • Kapasitas: 26 penumpang (versi sipil), 24 penerjun atau 2,700 kg (5,952 lb) kargo.
  • Panjang: 16.20 m (53 ft 1¾ in)
  • Panjang sayap: 20.28 m (66 ft 6½ in)
  • Tinggi: 6.30 m (20 ft 8 in)
  • Luas sayap: 41.0 m² (441 ft²)
  • Airfoil: NACA 653-218
  • Perbandingan aspek: 10.0:1
  • Berat kosong: 3,780 kg (8,333 lb)
  • Berat lepas landas maksimum: 7,700 kg (16,975 lb)
  • Mesin: 2 × Garrett AiResearch TPE-331-10R-513C mesin turboprop, 617 kW (900 shp) satu-nya
Performa
  • Kecepatan maksimal: 370 km/h (200 kts, 230 mph)
  • Kecepatan jelajah: 300 km/h (162 knots, 186 mph)
  • Kecepatan minimal: 145 km/h (78 knots, 90 mph)
  • Jarak maksimum: 1,811 km (978 nmi, 1,125 miles) bahan bakar penuh
  • Ketinggian terbang maksimum: 7,925 m (26,000 ft)
  • Laju daki: 8.3 m/s (1,630 ft/min)
Persenjataan
  • Hingga 500 kg (1,100 lb) persenjataan pada 2 cantelan. Biasanya senapan mesin atau peluncur roket.
     Yak, itulah sedikit mengenai EADS/CASA C-212. Pada 28 Januari 2008, Dirut PT. DI mengatakan, bahwa EADS/CASA akan memindahkan seluruh fasilitas untuk produksi C-212-400 dari CASA ke PT. DI di Bandung, sehingga berapapun pesawat seri-400 dipesan, maka pembuatan dan perangkaian akan tetap dilakukan di Bandung [2]. 
     Selain itu, Airbus Military juga menetapkan bahwa PT. DI akan menjadi produsen utama seri-400 karena Airbus akan fokus untuk membuat A-400M, pesawat yang memiliki performa mirip dengan C-130 [3]. Bagaimana? Hebat sekali bukan? Kita memang sudah seharusnya patut bangga akan semua yang sudah dicapai oleh anak bangsa, betul bukan? ;) Baiklah, ini adalah pesawat terakhir yang akan saya bahas, yaitu C-295 yang merupakan penerus dan dikembangkan dari CN-235. Silakan disimak!

EADS/CASA C-295

Sebuah C-295 milik Angkatan Udara Brazil dengan corak spesial RIAT.
    EADS/CASA C-295 merupakan sebuah pesawat angkut taktis militer dengan 2 buah mesin turboprop yang dibuat oleh EADS/CASA dan dipasarkan oleh Airbus Military. Pesawat ini merupakan pesawat penerus yang dikembangkan dari CN-235. Pesawat C-295 dirakit dan dibuat oleh Airbus Military di salah satu fasilitasnya, San Pablo Airport di Seville, Spanyol. 
    Pesawat ini merupakan pengembangan atas program pesawat Spanyol-Indonesia CN-235 yang sukses secara komersil, dengan pembesaran badan pesawat yang membuatnya dapat memuat 50% lebih banyak muatan, dan dengan mesin PW127G yang baru. Penerbangan pertama dari C-295 terjadi pada 1998, dengan pemesan pertama adalah Angkatan Udara Spanyol. Pada 2012, EADS mengumumkan beberapa penambahan kepada disain yang sudah ada, seperti perangkat-ujung sayap baru, dan kemampuan membawa  misil anti kapa "Marte". Versi "AEW" juga sudah dicanangkan oleh EADS.

Sejarah operasional

     C-295 sudah berada dalam dinas dengan Angkatan Bersenjata dari 13 negara. Hingga 12 Juli 2012, 113 C-295 dipesan dan 85 unit dalam masa dinas, dengan satu kecelakaan. C-295 juga merupakan penawar utama dalam program Angkatan Bersenjata Amerika Serikat/Angkatan Udara Amerika Serikat yaitu "Pesawat Kargo Gabungan" yang dimenangkan oleh L-3 Communications/Alenia pada 13 Juni 2007 dengan pesawat C-27J Spartan-nya. C-295 dipertimbangkan sebagai pesawat beresiko tinggi oleh Amerika Serikat, karena cara pesawat ini mendaki, dan kebutuhan jarak tempuh. Pesawat ini juga merupakan kandidat pengganti pesawat-pesawat angkut dari berbagai negara, seperti DHC-5 Buffalo Angkatan Bersenjata Kanada, bersama C-27J sebagai kandidat pengganti Fokker F-27 Friendship TNI AU dan Antonov An-32 Cline Angkatan Udara Peru. Pada November 2011, Departemen Pertahanan Australia meminta informasi tentang C-295 dan C-27J untuk penggantian DHC-4 Caribou yang sudah pensiun sehingga dihitung terlambat. Pada Juli 2012, Polandia memesan lagi 5 C-295, yang menjadikannya sebagai operator C-295 terbesar, yaitu 16 unit.


Varian





C-295M
Versi transport militer. Dengan kapasitas untuk 78 pasukan/48 penerjun/27 tandu/lima 2.24 × 2.74 m (88 × 108 inchi) pallet atau tiga kendaraan ringan.
C-295MPA/Persuader
Versi patroli maritim/anti-kapal selam. Penyediaan hingga 6 cantelan.
AEW&C
Purwa-rupa Versi "AEW" dengan 360 derajat kubah radar. Radar AESA-nya dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries (IAI) dan memiliki sistem IFF (Identification friend or foe/Identifikasi kawan/lawan) terintegrasi.

Spesifikasi

Karakteristik umum
  • Kru: dua
  • Kapasitas: 78 pasukan/48 penerjun/27 tandu/ lima 2.24 × 2.74 m (88 × 108 inchi) pallet/3 kendaraan ringan.
  • Kapasitas muatan: 9,250 kg (20,392 lbs)
  • Panjang: 24.50 m (80 ft 3 in)
  • Panjang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in)
  • Tinggi: 8.60 m (28 ft 3 in)
  • Luas sayap: 59 m² (634.8 ft²)
  • Berat lepas landas maksimum: 23,200 kg (51,146 lbs)
  • Mesin: 2 × Pratt & Whitney Canada PW127G Hamilton Standard 586-F (6 bilah), 1,972 kW (2,645 hp) satunya
Performa
  • Kecepatan maksimal: 576 km/h (311 knots, 358 mph)
  • Kecepatan jelajah: 480 km/h (260 knots, 300 mph)
  • Jarak tempuh: 4,300 km (2,600 mi) 2,300 nmi; (dengan 4,550 kilograms (10,000 lb) muatan)
  • Jarak tempuh dengan muatan penuh: 1,333 km (828 mi; 720 nmi)
  • Jarak tempuh maksimal: 5,220 km (3,240 mi; 2,820 nmi)
  • Ketinggian terbang: 7,620 m (25,000 ft)
  • Jarak lepas landas: 670 m (2,200 ft)
  • Jarak mendarat: 320 m (1,050 ft)

Penutup

     Yak, sekian mengenai tiga pesawat yang memiliki kaitan dengan produsen pesawat lokal Indonesia, yaitu IPTN/PT. DI. Bagaimana? Hebat sekali bukan? Memang seperti saya katakan sebelumnya, kita patut bangga atas prestasi-prestasi yang diraih oleh anak bangsa yang membuat nama Indonesia semakin harum di mata dunia. Kita sebagai generasi penerus pun harus terus belajar dan berkarya, agar bangsa kita semakin berjaya. :)

Sumber:

1 comment:

  1. Artikel yang bagus mas. Minta ijin untuk saya jadikan rujukan untuk blog saya, militerbanget.blogspot.co.id.
    Kalau diijinkan, nanti artikel ini akan saya jadikan rujukan, tentu dengan menyertakan link arrikel asli mas dan juga nama penulisnya, boleh mas?

    ReplyDelete

Blogger Widgets Grumman F-14A Tomcat Military Jet