Saturday, September 29, 2012

A-10

     Bismillah.
     Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya adalah seorang pecinta dunia penerbangan. Jadi, tentu saja saya akan menulis sesuatu tentang dunia penerbangan. Kali ini, saya akan menulis tentang sebuah pesawat yang paling saya idolakan, yaitu A-10. Silakan menyimak!

Fairchild Republic A-10 Thunderbolt II "Warthog"

Sebuah A-10A milik USAF saat melakukan operasi dengan NATO.
     A-10 Thunderbolt II "Warthog" atau "Hog" adalah sebuah pesawat tempur ber-tempat duduk tunggal, dua mesin, dengan konfigurasi sayap lurus yang dikembangkann oleh Fairchild Republic pada awal tahun 1970. A-10 dibuat dengan tujuan memenuhi permintaan USAF (United States Air Force/Angkatan Udara Amerika Serikat) terhadap sebuah pesawat dengan kemampuan "CAS" (Close Air Support/Bantuan Udara Jarak dekat) untuk menyerang tank, kendaraan berlapis baja, dan target serang darat lainnya, dengan kemampuan pertahanan udara yang terbatas. 
     Nama resmi A-10 (Thunderbolt II) didapat berdasarkan sebuah pesawat tempur era perang dunia kedua yang bernama P-47 Thunderbolt, yang efektif dalam peran "CAS". Namun, A-10 lebih dikenal dengan nama "Warthog" atau "Hog". Selain sebagai pesawat serang, A-10 juga dapat mengemban misi lain sebagai misi kedua, yaitu "Airborne Forward Air Control" atau kontrol udara garis depan yang bertugas mengarahkan pesawat lain untuk menyerang target darat. A-10 dengan fungsi ini mendapat sebutan "OA-10".
Sebuah A-10 sedang menembakkan GAU-8/A Avengernya.



Sejarah

     Pengembangan A-10 dimulai ketika USAF dikritik karena tidak menganggap "CAS" merupakan sesuatu yang penting. Di perang Vietnam, banyak sekali pesawat serang darat yang jatuh hanya karena persenjataan berkaliber kecil dan senjata anti udara yang lemah dalam kelasnya. Akhirnya, USAF memulai pengembangan pesawat yang dapat mengemban tugas "CAS" dan memiliki ketahanan serta kekuatan serang yang besar, karena, sebagai catatan, UH-1 Iroquois dan AH-1 Cobra yang mengemban tugas "CAS" pada waktu itu, hanya bersenjatakan senapan mesin anti-personil, serta roket tanpa kendali yang ditujukan untuk target lemah saja, sedangkan pesawat tempur seperti F-100 Super Sabre, F-105 Thunderchief, dan F-4 Phantom II sangatlah tidak efektif karena memiliki kecepatan yang terlalu besar, sehingga sulit bagi pilot untuk membidik target dengan tepat. A-1 Skyraider yang efektif, namun sudah berumurlah yang menjadi pesawat serang pada masa itu.
     Pada 1966, USAF membentuk program Attack Experimental (A-X). Pada 6 Maret 1967, USAF mengumukan bahwa mereka menginginkan pesawat berharga murah, namun memiliki waktu berputar-putar, manuver kecepatan rendah yang baik, kekuatan senjata yang hebat, serta ketahanan terhadap senjata yang tinggi, seperti yang dikatan para pilot A-1 saat berdiskusi dengan Pierre Sprey, orang yang diminta USAF untuk mencari tahu spesifikasi untuk proyek A-X. Dikarenakan ancaman oleh Soviet, kemampuan pesawat pun dinaikan sehingga dapat mencapai kecepatan 460mph/400kts/700kmh, jarak lepas landas 4,000 kaki/1,200m, muatan sebesar 16,000 pound/7,300 kg, 285-mile/460km radius misi, serta kanon 30 mm, dengan biaya 1,4 juta US$. 
     Selain program A-X, permintaan lain juga dikeluarkan oleh USAF, yaitu kanon berkaliber 30 mm untuk dipakai di pesawat A-X nantinya, dengan kemampuan menembak yang tinggi (4,000 peluru/menit) dan kecepatan peluru yang tinggi. Akhrinya, General Electric dan Philco-Ford lah yang membuat, dan mengetes kanon yang bernama GAU-8/A Avenger tersebut.
     6 perusahaan menyerahkan proposal untuk pesawatnya kepada USAF, hingga akhirnya Northrop dan Fairchild Republic terpilih untuk membuat purwa-rupa pesawat A-X: YA-9 dan YA-10. YA-10 dibuat di kota Hargestown, Maryland, dan pertama kali terbang pada 10 Mei 1972. Setelah percobaan dan perbandingan dengan YA-9, USAF  mengumumkan bahwa, Fairchild Republic lah yang memenangkan kompetisinya dengan purwa-rupa YA-10nya pada 18 Januari 1973 untuk produksi, dan USAF juga memilih  General Electric untuk memproduksi GAU-8/A. YA-10 juga melakukan perbandingan lain dengan Ling-Temco-Vought (LVT) A-7D Corsair II untuk membuktikan kebutuhan pembelian pesawat serang darat. Pesawat A-10 hasil produksi terbang pertama kali pada Oktober 1975, dan masuk dinas USAF pada Maret 1976. Total 715 A-10 diproduksi, dengan pengiriman terakhir pada 1984.
Purwa-rupa YA-9 buatan Northrop

Desain

A-10 dengan muatan penuh.
     A-10 merupakan sebuah pesawat serang darat dengan konfigurasi sayap lurus, dua mesin, dan satu tempat duduk. A-10 memiliki area sayap yang luas, aspek rasio sayap yang tinggi, serta aileron yang besar. Aileron yang ber-area besar membuat A-10 memiliki kemampuan bermanuver yang baik pada kecepatan rendah maupun tinggi. Aspek rasio sayap A-10 yang tinggi membuatnya dapat melakukan lepas landas dan mendarat dengan jarak yang rendah, serta dalam keadaan lapangan udara yang jelek di garis depan. 
     A-10 dapat berputar-putar untuk waktu yang panjang (tergantung situasi angin, bahan bakar, serta muatan), beroprasi dibawah ketinggian 1,000 kaki/300m, dan biasa terbang dengan kecepatan sekitar 300knot/350mph/560kmh dan 1.5nm/2.4km jarak pandang yang membuatnya memiliki kemampuan lebih baik sebagai pesawat serang darat daripada penyerang-pembom yang rata-rata memiliki kecepatan yang tinggi sehingga sering mempunyai kesulitan untuk membidik target yang berjalan pelan/berukuran kecil.
     A-10 menggunakan 2 buah mesin turbofan General Electric TF34-GE-100A yang dipasang di belakang, tepatnya di atas penyeimbang horizontal, yang membuat gas hasil pembakaran melewati penyeimbang horizontal dan ekornya, sehingga menurunkan kemungkinan A-10 untuk dideteksi melalui infra merah dan dikejar menggunakan misil pencari panas dari darat. 
    Aileron yang dimiliki oleh A-10 bertempat di ujung kedua sayapnya, dengan lebar hingga 50% dari luas sayap, membuatnya mampu memberikan kontrol yang lebih baik dalam kecepatan rendah. Aileronnya pun dapat memisah, dan menjadi deceleron (Aileron yang berfungsi sebagai speed brake).
     Roda A-10 bersifat kuat, bertekanan rendah, dan berukuran besar, membuatnya dapat beroperasi dari landasan yang kasar/rusak dengan muatan penuh, bahkan dari jalanan yang lurus atau taxiway sekalipun. Roda depan A-10 terletak sedikit ke kanan dari garis tengah pesawat, untuk memungkinkan peletakan meriam GAU-8 di garis tengah pesawat, sehingga ini menyebabkan berbelok ke kanan di tanah, akan memakan jarak lebih kecil daripada berbelok ke kiri.
Sebuah A-10 mendarat di sebuah jalan tol saat latihan dengan NATO.
     Kokpit dan sistem pesawat dilindungi oleh armor titanium seberat 1,200lb/540kg dengan tebal 0.5-1.5 inchi/13-38mm yang biasa disebut "bathtub." Armornya telah diuji dan terbukti mampu menahan serangan kanon kaliber 23mm dan beberapa peluru 57mm. Perlindungan ini menyebabkan berat yang mencapai 6% dari berat kosong pesawat. 

Persenjataan

Meriam A-10, GAU-8/A Avenger.
     Walaupun A-10 dapat membawa muatan luar, namun, kanon GAU-8/A Avenger lah senjata utama sang A-10, dan merupakan kanon terkuat yang pernah dibawa oleh pesawat. GAU-8 menembakkan peluru penembus armor dari uranium non-aktif. Pada desain awal, pilot dapat memilih 2 mode tembak, 2,100 peluru/menit atau 4,200 peluru/menit. Pada kemudian hari, mode ini diganti menjadi 3,900 peluru/menit yang tidak dapat diubah. A-10 dapat membawa hingga 1,350mm, namun biasanya hanya membawa 1,174 peluru saja.
     Senjata lain yang sering menjadi persenjataan yang dibawa oleh A-10 adalah AGM-65 Maverick, sebuah misil yang digunakan untuk menyerang unit darat, dengan panduan TV/Infra merah. Senjata lain selain AGM-65 adalah cluster-bomb dan hydra rocket. A-10 juga biasa terbang dengan ALQ-131 Electronic CounterMeasure (Anti elektronik) pod di satu sayap, dan 2 AIM-9 Sidewinders di sayap lainnya sebagai pertahanan. 

Varian

A-10C yang merupakan varian A-10A yang telah diperbaharui.
  • YA-10A
    Varian purwa-rupa dan varian pra-produksi, 12 diproduksi.
  • A-10A
    Varian satu tempat duduk untuk "CAS."
  • OA-10A
    Varian kontrol udara garis depan
  • YA-10B Night/Adverse Weather
    Varian dua tempat duduk untuk misi malam hari/cuaca buruk. 1 purwa-rupa dibuat dari A-10A.
  • A-10C
    Varian A-10A yang telah diperbaharui.
  • A-10PCAS
    Varian tanpa pilot eksperimental yang merupakan bagian penelitian oleh DARPA.

Operator 

     Satu-satunya operator pesawat A-10 adalah Amerika Serikat, yaitu USAF, ANG (Air National Guard), dan AFRC (Air Force Reserved Command). Amerika merencanakan untuk mengganti pesawat A-10 menjadi F-35 Lightning II. Namun dikarenakan performa A-10 yang handal, dan kemampuan F-35 yang belum terbukti dalam pertempuran, maka Amerika menunda penggantian F-35 hingga tahun 2028.

Spesifikasi

Karakter umum:
  • Kru: 1
  • Panjang: 53 ft 4 in (16.26 m)
  • Lebar sayap: 57 ft 6 in (17.53 m)
  • Tinggi: 14 ft 8 in (4.47 m)
  • Area Sayap: 506 ft² (47.0 m²)
  • Airfoil: NACA 6716 root, NACA 6713 tip
  • Berat Kosong: 24,959 lb (11,321 kg)
  • Berat Terisi: 30,384 lb (13,782 kg) Dalam misi "CAS": 47,094 lb (21,361 kg)
    Dalam Misi Anti Armor: 42,071 lb (19,083 kg)
  • Berat Lepas Landas Maksimal: 50,000 lb (23,000 kg)
  • Mesin: 2 × General Electric TF34-GE-100A turbofans, 9,065 lbf (40.32 kN) satunya
Performa
  • Batas Aman Kecepatan: 450 knots (518 mph, 833 km/h) at 5,000 ft (1,500 m) dengan 18 Mk 82 bombs
  • Kecepatan Maksimal: 381 knots (439 mph, 706 km/h) at sea level, clean
  • Kecepatan Jelajah: 300 knots (340 mph, 560 km/h)
  • Kecepatan Minimal: 120 knots (138 mph, 220 km/h) [97]
  • Jarak Tempur:
    • Dalam Misi "CAS": 250 nmi (288 mi, 460 km) 1.88 jam berputar-putar dengan satu mesin di 5,000 ft (1,500 m), 10 menit pertempuran
    • Dalam Misi Anti Armor: 252 nmi (290 mi, 467 km), 40 nm (45 mi, 75 km)) penetrasi di ketinggian laut, 30 menit pertempuran
  • Jarak Maksimal: 2,240 nmi (2,580 mi, 4,150 km) with 50 knot (55 mph, 90 km/h) 
  • Ketinggian maksimal: 45,000 ft (13,700 m)
  • Kemampuan Mendaki: 6,000 ft/min (30 m/s)
  • Beban Sayap: 99 lb/ft² (482 kg/m²)
  • Daya Dorong/Berat: 0.36
Persenjataan
  • Kanon: 1× 30 mm (1.18 in) GAU-8/A Avenger kanon gatling dengan 1,174 peluru
  • Cantelan: 11 (8× di bawah sayap dan  3× di bawah bada) dengan kapasitas 16,000 lb (7,260 kg) dan ketetapan untuk membawa kombinasi sebagai berikut:
    • Roket:
      • 4× LAU-61/LAU-68 roket pods (masing2 dengan 19× / 7× Hydra 70 mm roket)
      • 4× LAU-5003 roket pods (masing2 dengan 19× CRV7 70 mm roket)
      • 6× LAU-10 roket pods (masing2 dengan 4× 127 mm (5.0 in) Zuni roket)
    • Misil:
    • Bom:
    • Lainnya:
      • SUU-42A/A suar dan pengecoh atau
      • AN/ALQ-131 or AN/ALQ-184 Alat Anti-Elektronik atau
      • Lockheed Martin Sniper XR or LITENING pencari target (A-10C) or
      • 2× 600 US gallon Sargent Fletcher tanki bahan bakar untuk penambah jarak maksimal/waktu berputar2.
Sistem Elektronik
  • AN/AAS-35(V) Pave Penny pemandu laser (terpasang pada bagian kanan kokpit) untuk penggunaan dengan Paveway LGBs
  • Head-up display (HUD) untuk teknik terbang lanjutan dan bantuan udara-ke-darat.
A-10 saat uji coba kanon GAU-8/A Avenger.



Penutup

     Yak, saya rasa cukup sekian tentang pembahasan mengenai pesawat serang darat A-10 yang merupakan pesawat favorit saya. Saya undur diri dari hadapan anda.

Regards.

1 comment:

  1. Artikel yang bagus mas. Minta ijin untuk saya jadikan rujukan untuk blog saya, militerbanget.blogspot.co.id.
    Kalau diijinkan, nanti artikel ini akan saya jadikan rujukan, tentu dengan menyertakan link arrikel asli mas dan juga nama penulisnya, boleh mas?

    ReplyDelete

Blogger Widgets Grumman F-14A Tomcat Military Jet