Sunday, October 28, 2012

C-130

     Bismillah.
     Hey! Kembali lagi! Setelah menunda post ini hingga lebih dari dua minggu (ya, dua minggu) karena ulangan tengah semester dan berbagai alasan lain (alasan utama=malas), akhirnya post ini dapat diselesaikan juga! Yay! Oke, kali ini, saya akan membahas sebuah pesawat angkut yang sangat terkenal, dengan, masa bakti hingga lebih dari 50 tahun, dan lebih dari 2900 unit diproduksi, serta pengguna yang ada hampir di seluruh dunia, yaitu C-130, atau lebih dikenal dengan nama "Hercules". Langsung saja, silakan disimak!

LOCKHEED MARTIN C-130 HERCULES

Sebuah C-130 Hercules milik TNI-AU.

     Lockheed Martin C-130 Hercules adalah sebuah pesawat angkut militer dengan 4 mesin turboprop yang didesain dan dibuat oleh Lockheed, yang sekarang menjadi Lockheed Martin. Mampu menggunakan landasan dengan kualitas buruk untuk lepas landas dan pendaratan, C-130 didesain untuk mengangkut pasukan, peralatan medis, dan kargo. Desain pesawat yang serbaguna membuatnya dapat mengemban berbagai macam misi, seperti menjadi pesawat-bantu tempur jarak dekat yaitu AC-130 Spectre/Spooky, penerjunan pasukan, SAR, pembantu riset ilmiah, pengamatan cuaca dan iklim, pengisian bahan bakar udara, patroli maritim, hingga pemadam-kebakaran udara. Sekarang, pesawat ini menjadi salah satu pesawat angkut-taktis untuk angkatan-angkatan bersenjata di seluruh dunia. Lebih dari 40 model dan varian masuk dinas di lebih dari 60 negara. 
     Pesawat C-130 memasuki dinas untuk AS. pada 1950, diikuti oleh Australia dan lainnya. Indonesia menjadi negara kedua yang menjadi operator dari C-130 pada 1958, dikarenakan pembebasan Allen Pope, pilot CIA pembantu pemberontakan PERMESTA penerbang pesawat B-26 yang ditembak jatuh oleh TNI-AU. Selama masa bakti, C-130 sudah mengikuti operasi militer, sipil, dan kemanusiaan dengan jumlah yang tak terhitung. Pada 2007, C-130 tercatat sebagai pesawat dengan lebih dari 50 tahun masa bakti setelah English Electric CanberraBoeing B-52 StratrofortressTupolev TU-95M Bear, dan KC-135 Stratotanker, yang dalam kasus ini merupakan masa bakti terhadap USAF. 

Pengembangan dan desain

Purwa-rupa YC-130 dengan hidung datar yang kemudian diganti dengan radar.

Pengembangan

     Pada perang korea, yang dimulai tahun 1950, menunjukan bahwa pesawat bermesin-piston era perang dunia ke-dua tidaklah efektif dan memadai untuk melawan persenjataan modern, sehingga, pada 2 Februari 1951, USAF mengeluarkan permintaan kepada BoeingFairchildDouglasLockheedChase AircraftNorth AmericanNorthrop, dan Airlifts Inc. Pesawat kargo baru itu diminta agar memiliki kapasitas untuk 92 penumpang, 72 pasukan tempur, dan 64 penerjun dalam sebuah kompartemen kargo dengan panjang 41 kaki (12 meter), tinggi 9 kaki (2.7 meter), dan lebar 10 kaki (3 meter). Tak seperti pesawat angkut yang dikembangkan dari pesawat penumpang, pesawat ini didesain untuk dapat dimasuki dari tanah dengan sebuah pintu bongkar muat di bagian belakang. 
     Hercules memiliki kemiripan dengan pesawat 4-mesin yang lebih besar, yaitu C-123 Provider dengan desain sayap dan pintu kargo yang mirip. Desain pesawat Hercules memiliki jarak tempuh hingga 1,100 nmi/2,000km, kemampuan untuk lepas landas dari landasan pendek dan jelek, dan kemampuan untuk terbang dengan satu mesin yang mati. Fairchild, North American, Martin dan Northrop menolak untuk berpartisipasi. Lima perusahaan lainnya mengajukan total 10 desain: Lockheed 2, Boeing 1, Chase 3, Douglas 3, dan Airlift 1. Kontes itu akhirnya berakhir dengan persaingan ketat antara dua disain yang lebih ringan dari Lockheed (penyebutan awal proyek L-206) dan model bermesin 4 turboprop buatan Douglas. 
     Tim desain Lockheed dipimpin oleh Wilis Hawkins, memulai dengan proposal L-206 dengan 130 halaman. Hall Hilbard, wakil presiden dan kepala insinyur Lockheed melihat proposal tersebut, dan menujukannya langsung kepada Kelly Jhonson, yang tidak peduli dengan program pesawat baling-baling berkecepatan rendah, dan tidak bersenjata, serta ia mengatakan, "Kalau anda menandatangani proposal itu, Lockheed akan hancur." Akhirnya Hibbard dan Jhonson menandatangani proposal tersebut, dan Lockheed memenangkan kontrak untuk model 82 pada 2 Juli 1951. Penerbangan pertama untuk YC-130 terjadi pada 23 Agustus 1954 dari pabrik Lockheed di Burbank, California. Pesawat dengan nomor seri 53-3397 ini merupakan purwa-rupa kedua, namun merupakan yang pertama terbang di antara keduanya. Purwa rupa YC-130 dipiloti oleh Stanley Beltz dan Roy Wimmer dalam penerbangan berdurasi 61 menit ke pangkalan udara Edwards (Edwards AFB); dengan Jack Real dan Dick Stanton sebagai teknisi penerbangan dan Kelly mengikutinya dalam pesawat P2V Neptune
     Setelah dua purwa-rupa selesai dibuat, produksi dilakukan di Marietta, Georgia, dimana lebih dari 2,300 C-130 dibangun hingga 2009. Model produksi awal, yaitu C-130A ditenagai oleh Allison T-56 A-9 turbo-prop dengan 3 bilah baling-baling. Pengiriman dimulai pada 1956, berlanjut hingga pengenalan model C-130B pada 1959. Beberapa C-130A di-modifikasi menjadi C-130D setelah dilengkapi dengan ski. C-130B baru memiliki aileron bertekanan lebih tinggi; 3,000 psi dibanding 2,050 psi dan 4 mesin baru dengan 4 bilah baling-baling yang menjadi standar hingga pengenalan model J. 

Desain

Sebuah C-130A milik USAF. Perhatikan baling-baling berbilah 3-nya.
     Sejak C-130A masuk dinas dengan TAC (Tactical Air Command/Komando Udara Taktis), kekurangan C-130 dalam jarak tempuh semakin terlihat jelas, sehingga penambahan bahan bakar pun dilakukan dalam bentuk penambahan tangki yang dipasang di ujung sayap. Model C-130B merupakan pengembangan dari model A, dengan fitur-fitur baru, penambahan kapasitas bahan bakar dalam bentuk tangki tambahan yang dipasang di bagian tengah sayap, juga sistem kelistrikan AC. Baling-baling berbilah 4 buatan Hamilton Standard menggantikan baling-baling berbilah 3 buatan Aero Product yang membedakan model A dengan model lain. Varian mata-mata elektronik dari C-130B dinamai dengan C-130B-II, dengan total 13 pesawat dikonversi. C-130B-II dapat dikenali dengan antena SIGNIT (Signal Intelligence/Sinyal Pengintai) yang disamarkan mejadi tangki bahan bakar. Ukuran tangki yang ada biasanya lebih besar daripada tangki standard yang ada pada C-130B lainnya. 
Sebuah C-130E melepaskan suar  saat latihan. Perhatikan tangki bahan bakar di bawah sayapnya.
     Varian C-130E dengan jarak tempuh yang  diperpanjang masuk dinas pada 1962 setelah itu dikembangkan sebagai pesawat angkut jarak jauh militer. Pada dasarnya merupakan C-130B, C-130E merupakan hasil dari penambahan 2 buah tangki bahan bakar Sargent Fletcher berkapasitas 1,360 US galon dibawah bagian tengah kedua sayap, dan mesin turboprop Allison T56-A-A7 yang lebih kuat. Tekanan pompa hidrolik aileronnya pun diturunkan menjadi 2,050 psi sebagai konsekuensi penambahan berat dari tangki luar di tengah-tengah dari kedua sayap. Model E juga menyediakan penyempurnaan struktur pesawat, avionik baru, dan berat kotor yang lebih besar. Australia menerima pengiriman 12 C-130E pada 1966-1967 sebagai tambahan dari 12 C-130A yang sudah masuk dinas dengan AU Australia (RAAF). Swedia dan Spanyol menerbangkan varian TP-84T dari C-130E dengan kemampuan pengisian bahan bakar udara.
Sebuah KC-130 sedang mengisi-ulang 2 buah F/A-18 dalam formasi.
     Tanker (pengisi bahan bakar di udara) KC-130, aslinya merupakan C-130F dan dibeli oleh USMC pada 1958 (dengan penyebutan GV-1) yang dilengkapi dengan tangki bahan bakar stainless steel berkapasitas 3,600 US galon (13,626 liter) yang dipasang di kompartemen kargo. 2 selang pengisi bahan bakar dipasang di sayap dengan kemampuan menyalurkan bahan bakar hingga 300 US galon per menit (19 liter per detik) kepada 2 pesawat secara serempak, yang menjadikannya dapat mengisi satu formasi pesawat (4 pesawat) dengan cepat (dalam 30 menit). C-130G milik USN memiliki struktur yang lebih kuat, sehingga dapat beroperasi dengan berat kotor yang lebih banyak. 
     Varian C-130H memiliki mesin turboprop Allison T56-A-15 baru, sayap yang didesain ulang, avionik baru, dan beberapa perubahan kecil. model H masih dipakai oleh USAF dan beberapa AU negara lain. Pengiriman awal terjadi pada 1964 kepada RNZAF (AU Selandia Baru), dan tetap dalam masa produksi hingga 1996. C-130H yang lebih baru diperkenalkan pada 1974, dan dibeli oleh Australia sebanyak 12 buah pada 1978, untuk menggantikan C-130A yang masuk dinas RAAF pada 1958. USCG menggunakan HC-130H untuk pencarian dan penyelamatan jarak jauh, penertiban narkoba, patroli imigran ilegal, keamanan dalam negeri, dan urusan logistik. C-130H yang diproduksi pada 1992-1996 disebut dengan C-130H3 oleh USAF. Model ini menunjukan varian ketiga dalam seri H. Pembaharuan termasuk dengan glass cockpit, radar APN-241, alat penglihatan malam, dan sistem peringatan misil. Sistem kelistrikannya pun ikut diperbaharui untuk menunjang beberapa faktor. 
Sebuah C-130K milik RAF. Perhatikan selang pengisi bahan bakar di atas kokpit.
     Model yang setara dengan model H untuk keperluan ekspor adalah C-130K untuk UK, yang dikenal oleh RAF sebagai Hercules C.1. C-130H-30 (Hercules C.3 dalam dinas RAF) adalah varian yang diperpanjang dari Hercules asli, yang didapat dengan menambahkan bagian di belakang kokpit sepanjang 100 inci (2.54 m) dan penambahan bagian sepanjang 80 inci (2.03 m) di belakang badan pesawat. Sebuah C-130K dibeli oleh Met Office untuk kebutuhan pengamatan meteorologi, yang terogolong sebagai Hercules W.2. Pesawat ini diberi modifikasi besar-besaran dengan yang paling menonjol adalah selang pengisian bahan bakar yang diganti menjadi indikator atmosfer panjang berwarna merah dan bergaris putih di bagian hidung dan radar cuaca di atas badan pesawat. Pesawat ini, yang dinamai Snoopy, dipensiunkan pada 2001, dan dimodifikasi oleh Marshall of Cambridge Aerospace (Marshall Aerospace) sebagai uji coba untuk mesin turbin TP400 yang dipakai oleh Airbus A400M. C-130K juga dipakai oleh RAF Falcon (tim penerjun akrobatik AU Inggris) untuk penerjunan. 3 unit C-130K (Hercules C Mk.1P) diperbaharui dan dijual kepada AU Australia pada 2002. 
EC-130J Commando Solo III. Perhatikan antena di ekor, dan baling-baling berbilah 6.
     Model EC-130 dan EC-130H Compass Call yang juga merupakan varian spesial, namun ditetapkan kepada ACC (Air Combat Command). EC-130 merupakan modifikasi C-130 yang berfungsi sebagai pengacau komunikasi musuh, kecuali varian EC-130J yang berfungsi untuk  EC-130J memiliki radar yang mudah dikenali di bagian ekor, dan sudah memakai mesin turboprop Rolls-Royce AE 2001D3 dengan 6 bilah baling-baling seperti varian awalnya, C-130J Super Hercules.
MC-130J Commando II yang didasari oleh C-130J. Pehatikan baling-baling 6 bilahnya.
     MC-130E Combat Talon dikembangkan oleh USAF pada perang vietnam untuk membantu operasi spesial sepanjang di seluruh Asia Tenggara, dan membuat keluarga baru dari pesawat yang mengemban misi spesial. 37 model awal yang beroperasi dengan US SOCOM (Special Operation Command) direncanakan diganti dengan model MC-130J yang lebih baru. 
Sebuah AC-130H saat melakukan pylon turn.
     AC-130 adalah C-130 yang sudah dimodifikasi dengan menambahkan persenjataan yang dipasang di sebelah port (kiri) pesawat. Persenjataan itu dapat berupa gatling gun, kanon Bofors-40 mm, M61 Vulcan, M102 Howitzer, hingga Griffin-missile dan GBU-39 bomb diameter kecil pada AC-130W Stinger II. AC-130 dikembangkan ketika perang vietnam untuk kebutuhan bantuan udara jarak-dekat, perlindungan pasukan darat, dan sebagainya. 
Sebuah HC-130H milik USCG saat lepas-landas.
     HC-130 adalah keluarga dari varian cari jarak-jauh dan penyelamatan yang dipakai oleh USAF dan USCG. Dilengkapi dengan peralatan untuk penerjunan jarak jauh dari para penyelamat-penerjun, peralatan bertahan hidup, dan isi-ulang udara untuk helikopter penyelamat tempur, HC-130 biasa menjadi pos komando di lokasi kejadian untuk misi SAR-tempur. Varian awal dari HC-130 dilengkapi dengan "Fulton surface-to-air recovery system" atau sistem penyelamatan permukaan-ke-udara Fulton, yang didesain untuk menarik orang dari permukaan menggunakan untaian kabel dari balon helium. Sistem Fulton kemudian dihapus, seiring dengan dipasangnya sistem isi ulang udara untuk helikopter yang terbukti lebih aman dan handal.     C-130R dan C-130T adalah varian yang dipakai oleh USN dan USMC, yang keduanya dilengkapi dengan tangki bahan bakar luar. Kedua model dilengkapi dengan mesin Allison T56-A-16. Varian USMC disebut dengan KC-130R dan KC-130T ketika dilengkapi dengan peralatan isi ulang di udara dan didukung penuh untuk pemakain night vision.
Sebuah C-130J milik USAF. Perhatikan baling-baling berbilah 6 yang merupakan fitur pengenal C-130J.
     C-130J Super Hercules merupakan generasi penerus dari pesawat C-130 dan merupakan satu-satunya varian yang masih dalam produksi. Pada 1970-an, Lockheed menyerahkan proposal tentang varian C-130 yang menggunakan turbofan (seperti A-10 dan S-3) daripada turboprop, namun USAF lebih menyukai performa lepas landas pesawat yang ada (C-130 dengan turboprop). Lalu pada 1980-an, C-130 ditujukan untuk diganti dengan pesawat dari proyek Advanced Medium STOL Transport atau transport STOL (Short Take Off Landing/Lepas Landas-Mendarat Jarak Pendek) menengah lanjutan, yaitu YC-14 dan YC-15 (yang kemudian menjadi C-17 Globemaster III). Program ini pun dibatalkan dan produksi serta pemakaian C-130 terus berlanjut. Pada 1990-an, varian C-130J Super Hercules yang sudah diperbaharui pun dikembangkan oleh Lockheed. Model ini merupakan varian terbaru, dan satu-satunya varian yang masih dalam masa produksi. Walaupun sekilas terlihat sama dengan Hercules varian lama, namun varian J memiliki mesin turboprop yang baru, baling-baling 6 bilah (yang menjadi perbedaan yang agak mencolok), avionik digital, dan sistem-sistem baru lainnya.

Operasional C-130 oleh TNI-AU

     Saat ini, Indonesia, atau lebih tepatnya TNI-AU mengoperasikan beberapa unit C-130. Indonesia merupakan operator kedua dari pesawat C-130 setelah Amerika Serikat. Pesawat C-130 yang TNI AU operasikan adalah varian C-130B yang bukan dibeli, melainkan diberi oleh Amerika Serikat dalam rangka pembebasan Allen Pope. Sedikit bercerita, Allen Pope merupakan seorang pilot. Dulu, dia merupakan pilot dari USAF, namun dia berhenti dan bergabung dengan CIA. Dia lalu bergabung dan menjadi pilot di CAT (Civil Air Transport) dengan tugas menerbangkan C-199 Flying Bokscar. Setelah berhenti dari CAT, ia pun ditugaskan oleh CIA untuk menerbangkan pesawat B-26 Invader dan menjadi pilot pengebom yang membantu PERMESTA. Setelah banyak menenggelamkan kapal-kapal milik Indonesia, akhirnya pesawat B-26 milik Allen pun tertembak jatuh oleh P-51 milik TNI AU di daerah pantai Ambon. Setelah melalui beberapa proses, akhirnya Pope dibebaskan dan dikembalikan ke AS dengan imbalan 10 pesawat C-130B (termasuk KC-130B) yang membuat Indonesia berhasil menjadi pengguna kedua dari pesawat C-130 di luar Amerika.
     

Operation Credible Sport

YMC-130H saat mendarat. Perhatikan roket Shrike yang digunakan untuk memperlambat laju turun pesawat.
     Operation Credible Sport adalah operasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam rangka percobaan penyelamatan sandera yang terjadi dalam krisis sandera Iran. Operation Credible Sport bertujuan menyelamatkan para sandera menggunakan pesawat angkut taktis C-130 yang dimodifikasi agar bisa melakukan operasi STOL dan membawa seluruh sandera beserta tim penyelamat. Pesawat itu dirancang untuk mendarat di stadium Amjadien di seberang kedutaan AS, lalu mendarat di kapal induk untuk pengobatan sandera yang terluka. AS lalu menggunakan tiga unit MC-130H Combat Talon II dari 463rd Tactical Airlift Wing sebagai dasar dari purwa rupa YMC-130. 
     MC-130 yang ada dimodifikasi dengan menambahkan 30 roket; 8 roket dari RUR-5 ASROC (Anti Submarine ROCket) yang menghadap depan untuk memberhentikan pesawat, 8 roket dari AGM-45 Shrike yang menghadap ke bawah dan dipasang di dekat roda untuk memberhentikan pergerakan turun pesawat, 8 roket MK-56 (berasal dari RIM-66 Standard Missile) untuk membantu lepas landas yang mengarah ke belakang dan dipasang di bagian belakang-bawah badan pesawat, 2 Shrike dipasang di sayap untuk membenarkan yaw pesawat saat lepas landas, dan 2 ASROC yang dipasang di ekor untuk mencegah benturan dengan tanah saat lepas landas.
      Pada 18 September 1980, purwa rupa pertama pun siap untuk melakukan penerbangan uji coba, hanya tiga minggu setelah proyek ini dimulai. Modifikasi penuh pada pesawat pertama dikirim tanggal 17 Oktober ke Wagner Field, sebuah pangkalan udara cadangan yang non-aktif di Eglin AFB, Florida. Antara tanggal 19-28 Oktober puluhan uji coba dilakukan, termasuk uji coba double-slotted flap yang membuatnya dapat terbang hingga 85 knot saat pendaratan dalam sudut luncur yang sangat tajam, yaitu 8 derajat. Semua aspek bekerja sempurna, dan uji coba secara keseluruhan dijadwalkan pada 29 Oktober.
     Pada tahap uji coba keseluruhan, tahap lepas landas dilakukan dengan mulus, dan menghasilkan beberapa rekor lepas landas dengan jarak pendek. Kru tes dari Lockheed lalu menilai, bahwa komputer yang digunakan untuk mengatur penembakan roket saat mendarat harus dikalibrasi, dan dipilih untuk menggunakan input manual. 8 roket ASROC yang dipasang terbalik (menghadap depan) untuk memperlambat pesawat dipasang dalam pasangan pada bagian atas lengkung badan pesawat di belakang kokpit, dan pada bagian tengah di kedua sisi tepat di bagian bawah roket atas. Tes menunjukkan bahwa roket bagian atas, bila ditembakkan secara berurutan, dapat dinyalakan ketika masih di udara (lebih tepatnya 20 kaki di atas tanah), namun pasangan sebelah bawah hanya dapat ditembakkan ketika di tanah, dengan roket pelambat kecepatan turun ditembakkan bersamaan. 
     Insinyur penerbangan yang sedang bertugas dalam penerbangan itu, saat dibutakan oleh roket yang menembak ke arah atas, mengira bahwa pesawatnya sudah mencapai tanah, dan menembakkan roket bagian bawah terlalu awal, sementara roket pelambat kecepatan turun tidak menyala sama sekali. Kemudian, sangkalan tidak resmi yang diduga dibuat oleh beberapa anggota tes Lockheed, menegaskan bahwa roket bagian bawah (yang tertembak terlalu awal) menembak secara sendirinya karena kesalahan komputer atau kelistrikan yang tidak diketahui. 
     Sebagai hasilnya, pergerakan maju pesawat langsung berkurang hingga hampir nol, menjatuhkannya ke landasan dengan keras, dan merusak sayap kanan di antara mesin nomor tiga dan empat. Saat pesawat masih meluncur, bagian sayap yang tertinggal menyebabkan api, namun helikopter evakuasi medis langsung berusaha memadamkan api, dan tim respon kecelakaan langsung datang dan memadamkan api dalam waktu 8 detik setelah pesawat berhenti, membuat para kru dapat keluar dengan selamat tanpa terluka. Pesawat itu langsung dibongkar dan dikubur di tempat kejadian untuk alasan keamanan, namun, hampir seluruh sistem yang baru diselamatkan. Pesawat itu sudah hampir siap untuk pengiriman, namun, kekalah Jimmy Carter oleh Ronald Reagan pada pemilihan presiden 1980, dan perencanaan negosiasi pelepasan sandera membuat misi penyelamatan dibatalkan. Para sandera pun dilepas berbarengan dengan pelantikan Ronal Reagan pada Januari 1981. 
     Berikut adalah video yang menunjukkan proses pendaratan, lepas landas, dan hancurnya YMC-130H:



Varian


C-130A/B/E/F/G/H/K/T
Model angkut taktis dasar.
C-130J Super Hercules
Varian angkut taktis dengan mesin, avionik, dan sistem yang diperbaharui.
C-130K
Penyebutan untuk pesawat Hercules C1/W2/C3 milik RAF (C-130J yang sedang dalam dinas dengan RAF adalah Hercules C.4 dan Hercules C.5).
AC-130A/E/H/U/W Spectre/Spooky/Stinger II
Varian modifikasi dengan penambahan senjata.
C-130D/D-6
Varian dengan ski milik USAF dan ANG untuk operasi di daerah es dan bersalju
CC-130E/H/J Hercules
Penyebutan untuk RCAF (Royal Canadian Air Force/Angkatan Udara Kerajaan Kanada).
DC-130A/E
Pengontrol drone (kendaraan tanpa awak; dalam kasus ini dijadikan target untuk latihan).
EC-130
EC-130E/J Commando Solo – Varian milik USAF/ANG untuk operasi psikologikal.
EC-130E – Varian ABCCC  (Airborne Battlefield Command and Control Center/Pusat Kontrol dan Komando Medan Tempur di Udara)
EC-130E Rivet Rider – Pesawat pengawas psikologikal di udara.
EC-130H Compass Call – Varian pengawas elektronik dan pengacau elektronik.
EC-130V – Varian AEW&C (Airborne Early Warning and Control/Kontrol dan Peringatan Dini di Udara) yang dipakai oleh USCG untuk misi anti narkotika.
GC-130
Varian pertunjukan statis (sudah pensiun).
HC-130
HC-130B/E/H – Model awal untuk SAR tempur.
HC-130P/N Combat King – Pengisi bahan bakar udara dan SAR tempur milik USAF.
HC-130J Combat King II – Pengisi bahan bakar dan SAR tempur generasi penerus.
HC-130H/J – varian pengawasan dengan jarak tempur jauh dan SAR milik USCG
JC-130
Varian konversi sementara untuk penerbangan ujicoba. 
KC-130F/R/T/J
Varian angkut taktis dan pengisi bahan bakar udara milik USMC
LC-130F/H/R
Varian milik USAF dan ANG yang dilengkapi untuk operasi kutub dan antartika.
MC-130
MC-130E/H Combat Talon I/II – Varian infiltrasi dan ekstraksi (penyusupan dan pengeluaran) dalam operasi khusus.
MC-130W Combat Spear/Dragon Spear – Varian pembawa senjata/pengisi bahan bakar untuk operasi khusus.
MC-130P Combat Shadow – Varian pengisi bahan bakar untuk operasi khusus.
MC-130J Combat Shadow II – Pengisi bahan bakar dalam operasi khusus milik AFSOC (Air Force Special Operations Command).
YMC-130H – Tiga unit dimodifikasi dalam rangka Operasi Credible Sport (penjelasan lihat di atas) untuk percobaan penyelamatan krisis sandera Iran (Iran hostage crisiskedua.
NC-130
Konversi permanen untuk penerbangan uji coba.
PC-130/C-130-MP
Varian Patroli maritim.
RC-130
Varian pengawas untuk keperluan mata-mata.
SC-130
Varian SAR.
TC-130
Varian latih.
VC-130
Varian untuk pemindahan VIP.
WC-130A/B/E/H/J
Varian pengawas cuaca "Hurricane Hunter" untuk USAF/Air Force Reserve Command dalam rangka membantu NOAA/National Weather Service's National Hurricane Center.

Karakteristik umum

  • Kru: 5 (dua pilot, navigator,  insinyur penerbangan dan loadmaster/pengatur muatan)
  • Kapasitas:
    • C-130E/H/J; ruang kargo : panjang 40 kaki (12.31 meter); lebar 119 inci (3.12 meter); tinggi, 9 kaki (2.74 meter). Pintu belakang: panjang 123 inci (3.12 meter); lebar 119 inci (3.02 meter)
    • C-130J-30; ruang kargo: panjang 55 kaki (16.9 meter); lebar 119 inci (3.12 meter); tinggi 9 kaki (2.74 meter). Pintu belakang: panjang 123 inci (3.12 meter); lebar 119 inci (3.02 meter)
    • 92 penumpang, atau
    • 64 pasukan penerjun, atau
    • 74 tandu dengan 2 personil medis, atau
    • 6 pallet
    • 2–3 Humvee
    • 2 M113 APC (Armored Personnel Carrier/Pengangkut Pasukan Lapis-Baja)
  • Muatan: 45,000 pon (20,000 kg).
  • Panjang: 97 kaki 9 inci (29.8 m).
  • Panjang sayap: 132 kaki 7 inci (40.4 m).
  • Tinggi: 38 kaki 3 inci (11.6 m).
  • Luas sayap: 1,745 ft² (162.1 m²).
  • Berat kosong: 75,800 lb (34,400 kg).
  • Muatan berguna: 72,000 lb (33,000 kg).
  • Berat lepas landas maksimal: 155,000 lb (70,300 kg).
  • Mesin: 4 × Allison T56-A-15 turboprop, 4,590 shp (3,430 kW) satunya.
Performa
  • Kecepatan maksimal: 320 knot (366 mph, 592 km/h) pada 20,000 kaki (6,060 m).
  • Kecepatan jelajah: 292 knot (336 mph, 540 km/h).
  • Jarak tempuh: 2,050 nmi (2,360 mi, 3,800 km).
  • Ketinggian maksimal: 33,000 ft (10,060 m) kosong,  23,000 ft (7,077 m) dengan 42,000 pon (19,090 kg) muatan.
  • Kecepatan daki: 1,830 kaki/menit (9.3 m/s).
  • Jarak lepas landas: 3,586 kaki (1,093 m) pada 155,000 pon (70,300 kg) berat kotor maksimum; 1,400 kaki (427 m) pada 80,000 pon (36,300 kg) berat kotor.
Avionik
  • Westinghouse Electronic Systems (sekarang Northrop Grumman) AN/APN-241 radar cuaca dan navigasi

Penutup

     Yak, sekian tentang pesawat angkut taktis yang andal, yaitu C-130 Hercules. Memang benar, karena keandalan dan fleksibilitas C-130 yang dapat diubah menjadi berbagai fungsi, menyebabkan pesawat ini dipakai di banyak negara, termasuk Indonesia. Yak, saya kira cukup sekian rangkuman tentang C-130, saya undur diri, wasalam.

Regards,

Darfian R.

Sumber

dan sumber lainnya.

No comments:

Post a Comment

Blogger Widgets Grumman F-14A Tomcat Military Jet